Potensi Delima Sebagai Tanaman Obat
Delima (Punica granatum) adalah tanaman yang berasal dari daerah Iran hingga pergunungan Himalaya di utara India. Tanaman yang tergolong keluarga Lythraceae ini mempunyai kulit buah yang tebal, di dalamnya terdapat kira-kira 600 biji.
Biji tersebut dilindungi dalam suatu lapisan pelindung yang dinamakan aril. Aril dimakan mentah atau dibuat sebagai minuman jus. Rasanya agak masam hingga manis, bergantung kematangan buahnya. Beberapa resepi masakan dari negara-negara Timur Tengah menggunakan aril buah delima sebagai campuran tersebut.
Kandungan nutrisi yang terdapat pada buah delima meliputi vitamin C, vitamin B5, kalium, dan antioksidan polifenol. Kandungan terbesar antioksidan polifenol buah delima merupakan tanin yang mudah terhidrolisis, yang dinamakan punicalagin. Sebatian ini diserap di dalam tubuh, mempunyai khasiat antioksidan, namun khasiatnya terhadap manusia belum dibuktikan (1).
Selain itu, buah delima juga mengandungi sebatian polifenol lain, yakni catechin, dan gallocatechin, serta sebatian antosianin seperti prodelphinidin, delphinidin, sianidin, dan pelargonidin.
Jus buah delima dikatakan mampu menurunkan faktor-faktor risiko penyakit jantung, termasuk pengoksidaan LDL, status oksidatif makrofaj, dan pembentukan sel buih; yang kesemuanya adalah tahap-tahap dalam aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular (2).
Khasiat lain dari jus buah delima adalah menurunkan tekanan darah sistolik dengan cara menghalang enzim pengubah angiotensin. Jus tersebut juga mampu menghalang jangkitan virus (3), dan mempunyai khasiat antibakteria melawan pembentukan plak gigi (4).
Minyak biji buah delima berkesan melawan proliferasi sel-sel kanser payudara secara in vitro (5). Pada tahun 2008, sebanyak 17 uji klinik dilakukan untuk meneliti manfaat pengambilan jus buah delima guna melawan penyakit - penyakit sebagai berikut: kanser prostat, kencing manis, prostatic hyperplasia, limfoma, rhinovirus, selesema, aterosklerosis, dan penyakit jantung koronari.
No comments :
Post a Comment